FESTIVAL DURIAN
Salah satu tradisi yang biasa
dilakukan oleh masyarakat Blitar ialah festival durian. Biasanya, festival ini
dilakukan setiap satu tahun sekali. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat
ketika musim durian yang tumpah ruah. Tradisi ini diselenggarakan untuk
mensyukuri hasil bumi yang berupa durian. Festival durian ini terletak di Desa Sumberasri,
Nglegok, Blitar. Ada 11.000 buah durian
di desa dengan jumlah 7000-8000 durian siap panen di sana. 30.000
buah durian yang dijual di sana, habis.
Acara
ini, dihadiri oleh Bapak Bupati Blitar, sebagai salah satu pemimpin jalannya
tradisis yahunan ini. Serangkaian acara biasa diselingi dengan hiburan.
Yang paling menarik dari tradisi ini ialah tumpang durian yang menjulang tinggi
ke langit. Tumpeng terdiri dari tiga lapis, antara
lain ialah lapisan pertama terdiri atas tupukan durian, lapisan kedua terdiri
atas tumpukan buah rambutan, dan lapisan teratas terdiri atas sebuah durian
besar sebagai ujung tumpeng.
Tradisi ini bertujuan untuk
mensyukuri hasil bumi yang berupa durian. Tradisi ini dilalsanakan setiap kali
masyarakat panen durian. Tumpeng yang telah disusun rapi menjadi tumpeng diarak
keliling kampung. Setelah itu, tumpeng dibagikan kepada masyarakat yang
menghadiri acara tersebut.
Tradisi ini biasa dilakukan oleh
beberapa wilayah di Blitar. Salah satunya ialah Desa Wisata Sumberasri. Desa Wisata Sumberasri. berasal dari desa
terpinggirkan yang mengandalkan keamanan, keramahan, dan kenyamanan bagi para
pengunjungnya. Asyiknya lagi, desa ini adalah jalan menuju air terjun panas,
Rondo Rante. Menuju Candi Gambar Wetan
yang diperkirakan luasnya 1 hektar, sayangnya masih diperkirakan karena tertimbun di bawah tanah, dan juga ada outbound siaga bencana. Di sini juga bisa melihat Gardu
Kelud, Wlingi, Tulungagung, Kediri, dan Blitar.
0 komentar :
Posting Komentar