Indonesiaku Indah dan Blitar termasuk di dalamnya
Home » » PETILASAN RAMBUT MONTE

PETILASAN RAMBUT MONTE

Written By Assadena Cahya Kusumardani on Senin, 16 Mei 2016 | 11.30.00




Wisata Petilasan Rambut Monte adalah salah satu tempat wisata yang ada di daerah Blitar dan merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Berlokasi di Desa Krisik, Kecamatan Gandusari, Blitar atau sekitar 30 km dari Pusat Kota Blitar. Akses untuk menuju lokasi cukup mudah, dari arah pusat kota Blitar menuju kecamatan Wlingi yang ada di sebelah timur dari pusat kota. Kemudian dilanjutkan ke Utara menuju Desa Krisik, tidak perlu khawatir akan tersesat, karena mulai dari jalan utama sudah ada rambu-rambu yang mengarahkan ke lokasi Wisata Rambut Monte. Sepanjang perjalanan setelah melewati kecamatan Wlingi, kita akan disuguhi pemandangan alam yang indah dengan suhu udara yang menyegarkan. Jalan yang cukup berkelok-kelok dengan sawah-sawah yang terbentang cukup luas, beberapa perkebunan, aliran sungai dan gunung-gunung menghimpit jalan menuju lokasi. Selain dari arah Blitar, bisa juga diakses dari arah kota Malang dengan melewati jalur Utara. Dimulai dari Desa Ngantang ke arah selatan hingga bertemu sebuah pertigaan dengan papan petunjuk ke lokasi. Setelah melewati pertigaan pertama, akan ada jalan yang bercabang, ambil arah yang ke kiri lurus terus.

Setelah sampai dilokasi, untuk masuk ke dalam area wisata kita dikenakan tiket masuk sebesar 3ribu rupiah untuk orang dewasa dan 2ribu rupiah untuk anak-anak. Karena lokasi parkir berada dalam area, dikenakan biaya seribu sampai 3ribu rupiah untuk kendaraan bermotor, mobil, mini bus atau bus. Semua tariff tersebut akan berubah kalau ada moment-moment tertentu, misalnya saja pada saat musim liburan, ada kesenian atau hiburan musik. Dan berbeda lagi kalau sampai ada yang menginap, meskipun di wilayah tersebut tidak atau belum ada tempat penginapan.

Ketika Saya bersama tim wisatakuliner.com tiba dilokasi, udaranya bersih menyegarkan dan masih cukup dingin. Karena jam masih menunjukkan angka 8.36 WIB, jadi hanya terlihat beberapa pengunjung saja yang ada dilokasi. Hal ini memberi keuntungan tersendiri bagi Saya, karena benar-benar bisa merasaka kesejukan hembusan udaranya dan suara-suara yang terdengar dari hewan-hewan yang tinggal disekitar lokasi. Begitu masuk ke lokasi, kita sudah bisa melihat Candi Rambut Monte dengan cukup jelas dengan ukurannya yang cukup kecil jika dibandingkan dengan candi-candi yang pada umunya dijadikan sebagai tempat wisata. Tapi menurut Saya pribadi, mungkin yang datang ke tempat ini bukan untuk melihat candinya, melainkan sebuah telaga yang ada di samping bawah candi tersebut.

Setelah menuruni beberapa anak tangga, kita akan sampai di sebuah telaga yang indah. Airnya sangat bening dan jernih dengan sumber mata air yang terletak di sebelah selatan, disekitar mata air tersebut berwarna biru indah. Menurut mitosnya, mata air tersebut terhubung dengan Pantai Selatan Jawa. Telaga itu dihuni oleh ikan yang cukup banyak dengan ukuran yang cukup besar. Masyarakat sekitar menganggapnya sebagai “Ikan Dewa” dan disebut dengan nama “Ikan Sengkareng”. Dulunya ada seorang resi yang bernama Rambut Monte singgah ke Desa Krisik dan bertapa di sana dengan membuat sebuah gua. Suatu ketika terjadilah peperangan antara Sang Resi, Rahwana dan Naga penghuni tempat tersebut. Sehingga pada akhirnya terciptalah sebuah candi dengan nama Candi Rambut Monte, dimana bagian depan candi tersebut terdapat lambang kepala rahwana dan kepala naga di atasnya.


Selain sebagai tempat wisata, Rambut Monte juga dijadikan sebagai salah satu candi yang harus dikunjungi oleh sebagian pemeluk agama Hindu dalam ritualnya. Sebagai tempat untuk acara bersih desa dan nglarung, biasanya mereka menggunakan wedhus kendhit untuk acara tersebut. Wedhus kendhit merupakan kambing yang terdiri dari tiga warna, merah, putih dan hitam dengan salah satu warna tersebut ada yang melingkar penuh pada tubuhnya. Meski dibuka 24 jam, tapi pada aktualnya wisata ini dibuka untuk para pengunjung mulai pagi sampai sore sekitar jam 5, kecuali kalau ada acara tertentu yang sedang berjalan.

Sambil menikmati keindahan alamnya, kita juga akan terhibur dengan ulah dua ekor monyet yang terikat dan beberapa anjing yang tinggal di sekitar lokasi. Mereka sangat senang kalau diberi makanan, pertengkaran diantara monyet dan anjing itu sangat seru dalam memperebutkan makanan yang dilempar pengunjung kepada mereka. Bahkan ada anjing yang sampai ketakutan karena serangan monyet itu.


SHARE

About Assadena Cahya Kusumardani

0 komentar :

Posting Komentar